Senin, 22 Oktober 2012
# Filsafat Matematika #: Sejarah Geometri Euclid
07.59
No comments
# Filsafat Matematika #: Sejarah Geometri Euclid: G EOMETRI Definisi Geometri Salah satu cabang dari Matematika adalah Geometri. G...
Minggu, 10 Juni 2012
Sabtu, 09 Juni 2012
Artikel Bahasa Inggris : Makanan yang menyebabkan Jerawat
07.08
No comments
Artikel Bahasa Inggris: Foods That Cause Acne: Artikel-bahasainggris.blogspot.com - Foods That Cause Acne. Acne is one of the most hated enemy by everyone, especially women. Acne is no...
Minggu, 03 Juni 2012
Sabtu, 02 Juni 2012
Resep Obat Tradisional Penurun Panas
09.19
3 comments
Obat Tradisional Penurun Panas Demam
Banyak
orangtua panik bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas rata-rata atau sering
disebut demam. Sebagai pertolongan pertama, umumnya diberikan obat penurun
panas yang berbahan kimia seperti golongan parasetamol, asam salisilat,
ibuprofen, dan lain-lain. Jarang sekali orangtua yang langsung teringat
memberikan obat-obatan tradisional.
Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Malah, obat-obatan tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksisitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia. Jadi, relatif lebih aman, bahkan tidak ada efek samping bila penggunaannya benar. Soalnya, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu, harganya pun lebih murah.
Tiga Jenis Demam
Namun,
sebelum mengenal lebih jauh tentang tanaman obat penurun panas, perlu dipahami
lebih dulu pengertian demam.. Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
1.
Demam karena infeksi yang suhunya
bisa mencapai lebih dari 38°C. Penyebabnya beragam, yakni infeksi virus
(seperti flu, cacar, campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain)
dan bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).
2.
Demam noninfeksi, seperti kanker,
tumor, atau adanya penyakit autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain).
3.
Demam fisiologis, seperti kekurangan
cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain.
Nah, dari
ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi sajalah yang
memerlukan obat penurun panas. Untuk mempercepat proses penurunan panasnya,
selain ramuan tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau
kompres untuk membantu.
Akan halnya
demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun panas karena umumnya
jarang melebihi 38°C. Untuk menurunkan suhu tubuh, cukup diberikan minum yang
banyak dan diusahakan berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin.
Aneka Obat
Tradisional Penurun Panas
Inilah beberapa pilihan obat penurun
panas tradisional yang dapat dicoba. Penting diperhatikan, dosis yang tercantum
pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa. Bila ingin diberikan
kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan
usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk Anak.)
1. Lempuyang
Emprit (Zingiber amaricans)
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit.
Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras,
ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata.
Berikan 3 kali sehari.
2. Kunyit
(Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan) . Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan) . Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
3. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan parasetamol.
Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air.. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari.
4. Pegagan
(Centella asiatica L.)
Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda
ini tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti
kipas ginjal. Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hydrocotyline, dan
vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas, revitalisasi tubuh dan pembuluh
darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Pegagan juga bersifat
menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan menimbulkan selera makan.
Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
5. Temulawak
(Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu
putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih
kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah.
Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam
temu putih berwarna kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif germacrene,
xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai
antiinflamasi (antiperandangan) , antibiotik, serta meningkatkan produksi dan
sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun
panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut
kembung dan pegal-pegal.
Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
6. Bawang
merah (Allium cepa L.)
Bawang merah sering digunakan
sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,
kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.
Caranya: Kupas 5 butir bawang merah.
Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke
ubun-ubun dan seluruh tubuh.
7. Daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat
memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida,
saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin..
Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.
Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.
Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.
8. Meniran
(Phyllanthus niruri L.)
Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Caranya: Rebus 1 genggam meniran
segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi
menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
9. Air
kelapa muda
Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain
kalium. Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk
menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk menggantikan keringat yang keluar,
perbanyaklah minum air kelapa.
---------------------
Itulah beberapa pilihan obat tradisional penurun panas
demam yang dapat dicoba. Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan
di atas adalah dosis untuk orang dewasa.
Bila Obat tradisional penurun panas tersebut ingin diberikan kepada
anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya.
Dosis Aman untuk Anak
Penggunaan tanaman obat dengan dosis
yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping dan aman.. Berikut dosis yang
direkomendasikan untuk anak:
·
Bayi 1/8 dosis dewasa
·
2-5 tahun 1/4 dosis dewasa
·
6 -9 tahun 1/3 dosis dewasa
·
10-13 tahun 1/2 dosis dewasa
·
14-16 tahun 3/4 dosis dewasa
Daun Cincau Penurun Panas untuk Kesehatan Anak
Kesehatan anak tentu
menjadi prioritas utama para orang tua. Dan salah satu indikator kesehatan anak adalah suhu tubuhnya. Kalau anak
panas, artinya tubuh anak tersebut sedang melakukan upaya perlawanan terhadap
suatu penyakit karena memang panas tubuh yang tinggi pada seorang anak hanya
merupakan gejala penyakit.
Sebelum orang tua berupaya lebih jauh untuk mengetahui penyebab panas tubuh
tinggi pada anak, upaya pertama yang dilakukan dalam menjaga kesehatan anak
tersebut tentunya dengan menurunkan panas tubuh anak tersebut. Banyak cara
untuk menurunkan panas badan anak, misal dengan mengkompres anak, memberi obat
dari dokter, maupun memberi obat tradisional.
Obat tradisional umumnya berdampak positif bagi kesehatan anak dalam jangka
panjang karena tidak mengandung efek samping. Karena itu, dewasa ini banyak
orang tua beralih ke obat-obat tradisional untuk menjaga kesehatan anak. Salah
satu obat tradisional penurun panas badan anak adalah daun cincau. Oleh karena
itu sangat disarankan untuk menanam daun cincau di lingkungan rumah demi kesehatan
anak.
Berikut ini adalah resep obat daun
cincau penurun panas untuk menjaga kesehatan anak:
1. Daun cincau sebanyak 2 (dua) lembar
disiapkan lalu 3 (tiga) sendok makan air matang ditambahkan pada daun cincau
tersebut.
2. Daun cincau yang sudah diberi air
matang lalu diremas-remas sampai airnya mengental dan warnanya menjadi hijau.
3. Air remasan daun cincau tersebut
lalu disaring, hasilnya kira-kira menjadi 2 (dua) sendok makan air cincau.
4. Air cincau yang sudah disaring tadi
sebaiknya segera diminumkan pada anak yang sakit karena jika terlalu lama
dibiarkan maka air cincau akan makin kental sehingga agak susah untuk ditelan,
terlebih bagi anak yang sedang sakit.
5. Air cincau ini bisa diminumkan
setiap 4 (empat) jam sekali atau bisa juga 3 (tiga) kali sehari tergantung
seberapa tinggi panas tubuh yang diderita anak tersebut.
Untuk diketahui, air cincau ini rasanya hambar hampir seperti air putih,
sehingga umumnya tidak akan ada kesulitan dalam memberikannya ke anak yang
sedang sakit. Namun jika dikehendaki untuk memberi rasa manis, air perasan daun
cincau ini bisa dicampur dengan sedikit madu, apalagi madu pun punya khasiat
bagus untuk kesehatan tubuh. Jadi kombinasi air cincau dan madu sangat bagus
untuk menjaga kesehatan anak.
Alternatif
Obat Penurun Panas Alami
Ramuan Herbal “Bawang Merah +Serai + Gula
Jawa”
Duluuu sekali, 15 tahun yang lalu, anak
sulung saya sering kali terkena demam. Demam memang penyakit yang biasa dialami
oleh balita. Mau tumbuh gigi…, demam. Mau pilek…, demam. Masuk angin…, demam.
Saking takutnya memberi obat kimia karena terlalu sering demam, saya jadi putar
otak mencari tahu cara apa yang bisa dilakukan untuk mengobati demam selain
kompres.
Kebetulan, seorang tetangga yang juga jadi
teman ngobrol saya, memberi resep ramuan herbal yang, setelah saya coba,
ternyata manjur untuk mengobati demam anak-anak balita. Penggunaan resep
penurun panas ini bahkan berlangsung sampai ke anak bungsu saya, anak yang
ketiga. Resep itu adalah :
· 3 siung bawang merah, dibakar sampai
layu.
· 2 batang serai, dimemarkan.
· 1 gelas air putih
· Gula jawa secukupnya.
Cara pembuatan ramuan adalah dengan
merebus semua bahan yang telah dipersiapkan dengan api kecil dalam sebuah
panci, lalu membiarkan jumlah air rebusan itu terus menyusut sampai ½ dari
banyak air semula (dari 1 gelas menjadi hanya ½ gelas).
Ramuan herbal ini lalu diminumkan ke anak
kita yang sedang sakit sesendok demi sesendok, sesuai dengan kemampuan anak meminumnya.
Karena ramuan ini adalah ramuan herbal, memang tidak ada batasan yang baku
untuk dosis yang bisa diberikan. Tapi untuk anak-anak yang berumur 1 hinggai 2
tahun, kita bisa memberi paling tidak dua sendok makan untuk sekali minum.
Untuk penderita demam yang berusia di bawah 1 tahun, sebaiknya berobat ke
dokter saja. Meskipun kita juga dapat menggunalkan ramuan herbal ini sebagai
tambahan agar dapat menambah cepatnya pemulihan kesehatan si anak. Yang
penting, cara pembuatannya harus higienis.
Khasiat ramuan herbal “bawang merah +
serai + gula jawa” ini biasanya akan memberikan reaksi tak berselang lama
setelah diminumkan kepada si kecil. Di samping rasanya yang enak (mirip wedang
jahe, tapi tidak begitu pedas), ramuan ini juga dapat membantu cepat pulihnya
stamina si kecil karena mengandung “fruktosa” dan “glukosa” dari gula jawa yang
dapat memberikan energi pada tubuh.
Bawang Merah atau dalam Bahasa Latin kita
sebut Allium cepa var. aggregatum, merupakan tanaman semusim yang memiliki umbi
berlapis, berakar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi bawang
merah terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan berbentuk batang yang
berubah fungsi, membersar, dan akhirnya membentuk umbi berlapis.
Banyak zat yang terkandung dalam Bawang
Merah. Komposisi zat-zat itu di antaranya adalah minyak atsiri, sikloaliin,
metilaliin, dihridroaliin, flavonglikosida, keursetin, saponin, peptida,
fitohormon, vitamin, dan zat pati.
Serai atau dalam Bahasa Latin kita sebut
Cymbopogon citratus, merupakan tanaman yang tergolong dalam keluarga
rumput-rumputan. Tanaman ini dapat tumbuh rimbun dan berumpun besar, serta
memiliki aroma yang kuat dan wangi. Dalam hidupnya, tanaman tahunan ini dapat
tumbuh sampai mencapai ketinggian 1,2 meter.
Dari seluruh bagian tanaman Serai, bagian
batang bawah adalah bagian yang paling panyak terdapat kandungan zat yang
berguna bagi kesehatan manusia. Dalam batang bawah inilah, kita dapat menemukan
kelenjar minyak yang dapat memproduksi minyak atsiri. Bau wangi juga dapat
didapatkan dengan cara menyuling tanaman serai, dan sering kali aroma ini
dipergunakan untuk bahan untuk pembuatan minyak wangi.
c. Gula jawa
Gula Jawa adalah sejenis gula yang didapat
dari proses penyadapan nira bunga kelapa, yang kemudian dimasak di atas api,
hingga air nira itu berubah sifat menjadi kental dan berwarna kecoklatan.
Sebagai gula, rasa yang dihasilkan oleh gula jawa bukan hanya manis semata,
tetapi juga memberikan rasa gurih. Hal ini dikarenakan oleh jenis gula yang
dihasilkan mengandung dua unsur yaitu fruktosa dan glukosa.
Gula jawa diketahui mengandung banyak zat,
di antaranya Thiamine, Riboflavin, Nicotinic Acid, Ascorbic Acid, Protein, dan
Vitamin C.
Dari kupasan tiap komponen yang digunakan
dalam ramuan herbal “Bawang Merah + Serai + Gula Jawa” di atas, dapatlah kita
simpulkan bahwa baik Bawang Merah maupun Serai memiliki unsur kandungan minyak
atsiri yang sangat menentukan bagi kesembuhan penderita demam. Hal ini
disebabkan karena minyak atsiri adalah unsur yang telah dikenal secara luas
sebagai zat yang bersifat anti bakteri dan anti radang. Sedangkan unsur
flavonoid pada Bawang Merah bahkan lebih hebat lagi, karena memiliki efek
sebagai anti bakteri, anti alergi, anti radang, bahkan sebagai anti kanker.
Untuk diketahui, demam adalah gejala umum yang selalu timbul pada seseorang,
ketika orang itu sedang mengalami sejenis peradangan/infeksi di dalam tubuhnya.
Sedangkan peranan gula jawa pada ramuan ini adalah sebagai unsur pemberi energi
pengganti bagi tubuh si sakit, di samping juga sebagai sumber vitamin yang
dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Maka
nyata sudah, ramuan herbal ini dapat disebut sebagai obat alternatif penurun
panas.
Bagi anda yang ingin mencoba, silakan menggunakannya untuk membantu
mengatasi demam anak balita anda. Tapi bila sakit berlanjut, dan temperatur
anak anda tidak kunjung turun setelah meminum 1 kali rebusan ramuan ini,
segeralah membawa anak anda ke dokter terdekat.
Obat Obatan
Tradisional Penurun Panas Batuk Dan Pilek Untuk Anak
1. Penurun panas, batuk
dan pilek
·
Ambil bawang merah , kupas kemudian di parut,
tambahkan minyak telon, dengan cara di balurkan pada punggun dampai bagian
pantat sambil sedikit di urut juga pusar dan ubun ubun.
·
Untuk ramuan diminum, cara pembuatannya : air kelapa 1
cangkir di tambah dengan 1 sendok teh madu, aduk , lalu kukus. Tunggulah dingin
dahulu , kemudian berikan pada anak sebanyak 2 sendok teh setiap 2 jam sekali.
Ramuan ini di khususkan untuk anak berumur 8 bulan ke atas.
·
Pada anak yang agak besar bisa digunakan ramuan minum
berupa air kunyit dan madu. Ambil setengah sampai 1 ruas jari kunyit yang sudah
bersihdibakar, di kerik kulitnya, diparut, lalu dib eri air matang setengah
cangkir, peras dan diendapkan terlebih dahulu. Pisahkan air tersebut dari
endapannya dan campurkan kocokan 1 butir kuning telur serta 1 sendok makan
madu, kemudian di suapkan pada anak. Ramuan ini dipergunakan sebagai penurun
panas seperti sakit pada cacar air, flu, atau apa saja.
2. Mengatasi Pilek
·
Dengan menggunakan bawang merah yang diparut dan di
tapelkan pada tulang leher ketujuh atau pada bagian tengkuk dan ubun ubun anak
setelah sebelumnya di olesi minyak kayu putih.
·
Berilah minuman yang hangat hangat seperti beras
kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau
masih dibawah jam 9 pagi. Sambil berjalan jalan pagi panaskan bagian dada 1/4
jam dan bagian punggung 1/4 jam.
3. Batuk
·
Air jaruk nipis 1 sendok makan, madu 2 sendok makan ,
dan air matang 2 sendok makan. Campurkan bahan ke dalam cangkir, kukus dan
setelah dingin minumkan pada anak sebanyak 102 sendok teh berikan sehari 5
kali.
4. Batuk seratus hari
·
Sediakan umbi bidara upas sebesar setengah jempol ,
pastikan bersih ya, parut dan seduh dengan air panas lalu aduk dan dinginkan.
Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis.
·
Bisa juga dengan lidah buaya yang dikupas kulitnya dan
ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian di cacah. Tambahkan air
hangat dan madu , lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
5. Batuk Berlendir
·
Buatlah dan campurkan air jahe 1 sendok makan, ar
kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok
makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus.
Diminumkan 2-4 kali sehari 2 sendok teh.
6. Batuk karena angin
atau dahak susah keluar.
·
Ambil 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe
diparut dan diperas airnya,7 butir adas manis, 1ruas jari kunyit diparut dan
diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan
semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan disaring. Minum 3 kali sehari
masing-masing 2 sendok teh.
Virginitas Kunci Keharmonisan
08.34
1 comment
Perawan, Kunci Percaya Diri Seorang Wanita ?
Masalah Keperawanan (virginitas) sampai
saat ini masih menjadi suatu permasalahan yang sangat urgen dan slalu
diperdebatkan, padahal masalah tersebut hanyalah masalah sepele kemudian
menjadi mitos yang mendarah daging dalam pandangan masyarakat.
Seseorang laki-laki muda yang bertanya pada dokter pengasuh rubrik
kesehatan di sebuah website.
“Dok, mengapa di malam pertama istri saya tidak mengeluarkan darah ya? Apakah istri saya sudah tidak perawan?” Jawaban sang dokter ternyata sangat menarik dan sangat bijak. Ia memulainya dengan kalimat, “Berapa liter darahkah yang Anda butuhkan untuk meyakinkan diri bahwa istri Anda masih perawan?” Selanjutnya dokter itu menjelaskan bahwa robeknya selaput dara tidak harus ditandai dengan perdarahan. Selaput dara atau dalam bahasa medisnya dikenal sebagai hymen, adalah membran tipis yang sebenarnya secara biologis tidak berfungsi namun mempunyai beban kultural dan psikologis yang sangat berat bagi wanita. Utuh tidaknya selaput ini akan menentukan langgeng tidaknya ikatan perkawinan bagi sebagian orang. Ditambah lagi pemahaman banyak orang mengenai selaput dara yang cenderung berbau mitos ketimbang faktanya.
Berdasarkan penelitian terhadap pasien yang datang di Klinik Pasutri Dokter Boyke Dian Nugraha menunjukkan 83 persen laki-laki menghendaki calon istrinya masih perawan. kemudian dokter Boyke berkata “Saya sempat kaget sebab persentase demikian tinggi. Pria Indonesia cenderung munafik, mereka menginginkan calon istrinya masih perawan. Padahal mereka pula yang merusak keperawanan wanita,” kata dr. Boyke Dian di sela-sela seminar nasional Problema dan Realitas Seks Masa Kini yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Unsoed.
Kata perawan ( dalam kamus bahasa Indonesia ), atau virgin ( dalam bahasa Inggris ), maupun bikr ( dalam bahasa Arab ) mempunyai arti seseorang yang belum pernah disentuh atau belum pernah menikah dan belum pernah berhubungan intim dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Dan kata perawan dalam bahasa indonesia bersinonim dengan kata gadis yang mempunyai arti yang sama, namun jika diteliti, ternyata kata gadis tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti suci, atau keperawanan adalah lambang kesucian dari seorang wanita.yang menjadi permasalahan saat ini adalah keperawanan yang selalu diidentikkan dengan pecahnya selaput darah yang telah menjadi mitos di masyarakat, padahal faktanya secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
1. Terlalu rapuh
Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena terlalu rapuh. Beberapa jenis olahraga seperti berkuda, bela diri, bersepeda dan sebagainya bisa menjadi penyebab robeknya selaput darah. Apalagi kalau selaput darahnya termasuk jenis yang rapuh.
2. Kelewat elastis
Tidak adanya bercak darah di malam pertama mungkin saja disebabkan belum robeknya selaput darah karena sifatnya sangat elastis. Harap diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa elastisitas selaput darah memungkinkannya tidak robek pada waktu pertama kali berhubungan seksual. Bahkan ada yang baru koyak setelah wanita tersebut melahirkan!
3. Darahnya tidak banyak
Atau bisa saja sebenarnya keluar bercak darah, tapi karena sangat sedikit sehingga tidak mudah terlihat oleh mata. Banyak orang yang mengira kalau selaput darah robek akan keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput darah yang robek tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah banyak.
4. Tidak punya selaput darah
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian tentang selaput darah secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para seksolog ditemukan beberapa perempuan yang sejak lahir memang tidak memiliki membran ini. Pada kasus ini keberadaan selaput darah tidak selalu membuktikan bahwa perempuan belum pernah melakukan hubungan seksual masih teruji kegadisannya.
“Dok, mengapa di malam pertama istri saya tidak mengeluarkan darah ya? Apakah istri saya sudah tidak perawan?” Jawaban sang dokter ternyata sangat menarik dan sangat bijak. Ia memulainya dengan kalimat, “Berapa liter darahkah yang Anda butuhkan untuk meyakinkan diri bahwa istri Anda masih perawan?” Selanjutnya dokter itu menjelaskan bahwa robeknya selaput dara tidak harus ditandai dengan perdarahan. Selaput dara atau dalam bahasa medisnya dikenal sebagai hymen, adalah membran tipis yang sebenarnya secara biologis tidak berfungsi namun mempunyai beban kultural dan psikologis yang sangat berat bagi wanita. Utuh tidaknya selaput ini akan menentukan langgeng tidaknya ikatan perkawinan bagi sebagian orang. Ditambah lagi pemahaman banyak orang mengenai selaput dara yang cenderung berbau mitos ketimbang faktanya.
Berdasarkan penelitian terhadap pasien yang datang di Klinik Pasutri Dokter Boyke Dian Nugraha menunjukkan 83 persen laki-laki menghendaki calon istrinya masih perawan. kemudian dokter Boyke berkata “Saya sempat kaget sebab persentase demikian tinggi. Pria Indonesia cenderung munafik, mereka menginginkan calon istrinya masih perawan. Padahal mereka pula yang merusak keperawanan wanita,” kata dr. Boyke Dian di sela-sela seminar nasional Problema dan Realitas Seks Masa Kini yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Unsoed.
Kata perawan ( dalam kamus bahasa Indonesia ), atau virgin ( dalam bahasa Inggris ), maupun bikr ( dalam bahasa Arab ) mempunyai arti seseorang yang belum pernah disentuh atau belum pernah menikah dan belum pernah berhubungan intim dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Dan kata perawan dalam bahasa indonesia bersinonim dengan kata gadis yang mempunyai arti yang sama, namun jika diteliti, ternyata kata gadis tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti suci, atau keperawanan adalah lambang kesucian dari seorang wanita.yang menjadi permasalahan saat ini adalah keperawanan yang selalu diidentikkan dengan pecahnya selaput darah yang telah menjadi mitos di masyarakat, padahal faktanya secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
1. Terlalu rapuh
Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena terlalu rapuh. Beberapa jenis olahraga seperti berkuda, bela diri, bersepeda dan sebagainya bisa menjadi penyebab robeknya selaput darah. Apalagi kalau selaput darahnya termasuk jenis yang rapuh.
2. Kelewat elastis
Tidak adanya bercak darah di malam pertama mungkin saja disebabkan belum robeknya selaput darah karena sifatnya sangat elastis. Harap diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa elastisitas selaput darah memungkinkannya tidak robek pada waktu pertama kali berhubungan seksual. Bahkan ada yang baru koyak setelah wanita tersebut melahirkan!
3. Darahnya tidak banyak
Atau bisa saja sebenarnya keluar bercak darah, tapi karena sangat sedikit sehingga tidak mudah terlihat oleh mata. Banyak orang yang mengira kalau selaput darah robek akan keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput darah yang robek tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah banyak.
4. Tidak punya selaput darah
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian tentang selaput darah secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para seksolog ditemukan beberapa perempuan yang sejak lahir memang tidak memiliki membran ini. Pada kasus ini keberadaan selaput darah tidak selalu membuktikan bahwa perempuan belum pernah melakukan hubungan seksual masih teruji kegadisannya.
Macam-macam Selaput Darah
Ternyata tidak hanya tubuh yang bisa dilihat bentuknya, selaput darah pun mempunyai bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda-beda. Semuanya bersifat individual, seperti penelitian yang dilakukan Frank H. Netter, MD. yang termuat dalam bukunya The Human Sexuality. Menurutnya ada bermacam bentuk selaput darah, yaitu :
1. Annular Hymen adalah selaput melingkari lubang V.
2. Septate Hymen adalah selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
3. Cibriform Hymen adalah selaput yang juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
4. Introitus adalah selaput pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput darah.
Keperawanan ( Virginitas ) dalam kaca mata orang Timur, lebih merupakan persoalan kultural. Hanya saja ada ketimpangan atau ketidakadilan gender disitu, dimana perempuan cenderung dipojokkan dan dituntut untuk menjaga keperawanannya, sementara laki-laki tidak pernah dipermasalahkan keperjakaannya.
Virginitas kemudian menjadi sebuah mitos yang sangat sakral, sehingga
seolah-olah jika perempuan tidak virgin ( perawan ) lagi, habislah seluruh
harapan hidupnya. Oleh sebab itu, soal selaput dara tidak bisa menjadi
satu-satunya ukuran moral untuk menentukan baik-buruknya seorang perempuan,
sebab bisa jadi ia tidak virgin karena mungkin diperkosa, padahal di situ
cenderung dalam posisi lemah, atau mungkin berolah raga dan lain sebagainya.
Sehingga sangatlah naif dan tidak adil, jika mengukur moralitas hanya
semata-mata kerena ia tidak perawan, yang biasanya ditandai oleh robeknya
selaput darah.
Kalau virginitas itu disebabkan oleh karena ia melakukan seks bebas sebelum
pra nikah, barangkali umumnya orang sepakat, dan khususnya kultur orang Timur
akan mengatakan bahwa hal itu merupakan aib ( kekurangan ). Namun mestinya
stigmatsiasi seperti itu juga harus diberikan kepada kaum laki-laki, sehingga
lebih adil. Oleh sebab itu, harus ada pergeseran anggapan yang lebih
berkeadilan gender. Artinya bahwa tuntutan untuk menjaga kesucian sebelum pra
nikah harus secara adil diberikan baik kepada kaum laki-laki, tidak hanya
perempuan. Memang untuk merubah pola pikir seperti ini tidak mudah, sebab mitos
mengenai keperawanan itu sudah mengoyot ( deep rooted ) dalam pikiran, budaya
dan kultur masyarakat kita.
Tidak berlebihan kiranya jika dikatkan bahwa masalah keperawanan nampaknya
lebih merupakan persoalan kultur, dimana aroma patriarkhinya sangat kental. Ia
kemudian menjadi mitos yang cenderung merugikan perempuan. Seolah perempuan
kalau sudah tidak perawan lagi dengan serta merta diklaim sebagai perempuan
yang tidak baik dan tidak bisa jadi harapan menjadi istri yang baik. Akibatnya
perempuan akan selalu merasa bersalah dan rendah diri dihadapan laki-laki jika
kehilangan selaput daranya. Anehnya tuntutan seperti itu hampir tidak pernah
diberikan kepada laki-laki. Mungkin karena alat kelamin laki-laki yang sulit
dideteksi secara medis. Namun bukankah yang menyebabkan tidak virgin karena
hubungan seks juga laki-laki? Jadi, kultur patriarkhi itulah sebenarnya yang
sangat mendominasi mempermasalahkan soal keperawanan perempuan.
Sebagai akibatnya soal keperjakaan seolah diabaikan sama sekali. Sampai-sampai
kadang jika lelaki menikahi perempuan yang tidak perawan lagi, ia merasa tidak
marem, ada something loss dalam dirinya. Pandangan seperti ini jelas tidak adil
dan sudah selayaknya direkonstruksi.
Oleh karenanya perlu dibongkar dengan wacana yang lebih berkeadilan gender. Sehingga seandainya laki-laki mau menikah dengan perempuan, mestinya tidak perlu hanya terjebak kepada persoalan keperwanan, apakah selaput darahnya masih utuh atau tidak, sebab boleh jadi calon istrinya seorang janda. Memangnya laki-laki mau menikah dengan selaput darah? Oleh sebab itu, bagi kaum laki-kali, hendaklah bisa memandang kaum perempuan secara lebih utuh dan tidak parsial. Karena cara pandang seperti itu merupakan cara pandang yang lebih manusiawi dan merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada kaum perempuan.
Walaupun perdarahan di malam pertama bisa menjadi bukti bahwa wanita tersebut masih perawan (virgin), tapi tidak tertutup kemungkinan beberapa wanita yang lihai dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, masih tetap mengeluarkan bercak darah karena sisa selaput darah yang terluka, sehingga ia terkesan masih virgin.Pendek kata, keperawanan adalah masalah kepercayaan.
Oleh karenanya perlu dibongkar dengan wacana yang lebih berkeadilan gender. Sehingga seandainya laki-laki mau menikah dengan perempuan, mestinya tidak perlu hanya terjebak kepada persoalan keperwanan, apakah selaput darahnya masih utuh atau tidak, sebab boleh jadi calon istrinya seorang janda. Memangnya laki-laki mau menikah dengan selaput darah? Oleh sebab itu, bagi kaum laki-kali, hendaklah bisa memandang kaum perempuan secara lebih utuh dan tidak parsial. Karena cara pandang seperti itu merupakan cara pandang yang lebih manusiawi dan merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada kaum perempuan.
Walaupun perdarahan di malam pertama bisa menjadi bukti bahwa wanita tersebut masih perawan (virgin), tapi tidak tertutup kemungkinan beberapa wanita yang lihai dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, masih tetap mengeluarkan bercak darah karena sisa selaput darah yang terluka, sehingga ia terkesan masih virgin.Pendek kata, keperawanan adalah masalah kepercayaan.
Seorang wanita yang selaput darahnya robek karena olahraga dan tidak
mengeluarkan darah di malam pertama, apakah bisa dicap sudah tidak gadis lagi?
Sedangkan di sisi lain, ada wanita yang “lebih beruntung”, walaupun sudah
berhubungan seksual berulang kali namun di malam pertama masih keluar darah
karena adanya sisa selaput darah yang terluka. Apakah adil pelebelan perawan
dan tidak perawan pada kasus di atas. Sekali lagi, keperawanan adalah masalah
kepercayaan. Bila kehidupan rumah tangga sudah sedemikian bahagianya, apalagi
dengan hadirnya sang buah hati, masih memusingkan darah yang tidak “tertumpah”
di malam pertama? Mitos tentang selaput dara memang tidak semuanya sesuai
fakta.
Keperawanan di Mesir dan Negara Arab
Di mesir, keperawanan adalah benar-benar dijadikan sebagai lambang kesucian dari seorang wanita, tidak heran jika banyak wanita di Mesir yang diceraikan pada malam pertama. Biasanya dan sudah menjadi adat orang-orang Mesir, setelah melangsungkan aqad dan resepsi perkawinan, sebelum memasuki kamar, kedua mempelai ditemani oleh 2 orang saksi yang setia menunggu di depan pintu, bilamana sang pria tiba-tiba keluar dan melaporkan ketidak-perawanan sang istri, hal itu kemudian diperiksa oleh saksi, dan jika hal itu benar, maka si wanita dicerai pada saat itu juga dan lebih menyedihkan lagi, sang wanita harus mengembalikan semua mahar. Hal ini jelas sangat merugikan kaum wanita. Namun dengan kemajuan zaman, tradisi tersebut sedikit demi sedikit mulai terkikis nilai-nilainya dalam masyarakat perkotaan.
Hal yang sama juga, tidak hanya terdapat dalam tradisi dan adat orang mesir saja, melainkan juga dapat ditemukan di sebagian besar negara-negara Arab, seperti Syria, Tunis dll. Dengan kata lain, keperawanan itu sangatlah penting buat wanita-wanita Arab, dan dalam adat mereka, adalah AIB yang sangat besar, jika pengantin wanita tidak perawan lagi, sehingga tidak mengherankan jika wanita Arab yang boleh dikategorikan sebagai wanita yang bergaul bebas atau nakal, tidak akan menyerahkan keperawanannya meskipun terdesak, kalaupun tergoda dan nafsu, mereka akan meminta dengan sangat agar boleh melaukakan apa saja asal tidak mengambil keperawanannya, ataupun mereka lebih memilih untuk bersenang-senang melalui dubur demi terjaga keperawanan mereka.
Pandangan Islam
Lantas bagaimanakah pandangan islam tentang keperawanan? Rasulullah SAW bersabda : ” Tidaklah yang dikatakan kaya itu dengan banyaknya harta seseorang tetapi yang dikatakan kaya adalah mereka yang kaya jiwanya.” karena salah satu penyakit hati adalah ” Hubbuddunya “(cinta akan dunia).
Dalam sebuah riwayat dikatakan, ketika seorang sahabat yang masih bujangan itu ingin menikah apa yang ditanya Rasulullah padanya?Apakah ia perawan atau janda?, Jawab sahabat tersebut ” Sudah Janda “, Apa jawab Rasulullah ketika itu? Kenapa tidak kamu nikahi yang masih perawan, agar bisa kamu mainkan.”.
Jadi disini kita melihat zaman Rasulullah ( mohon jangan dilihat pernikahan Rasulullah dengan para istrinya, beliau menikah dengan janda kebanyakan dan satu gadis, karena ini adalah kekhususan beliau, jangan-jangan ada yang bilang, Rasulullah saja bujangan menikah dengan janda, sementara ketika ia sudah menikah, masih milih yang perawan, yaitu ‘Aisyah ).Jangan melihat di sana, tetapi lihat hadits perkataan Rasulullah dalam hal ini, menganjurkan agar lelaki bujangan memilih yang masih perawan. Kalau ingin menikahi yang janda dengan tujuan baik, ingin menolong, silahkan saja.
Dari semua uraian di atas, jelaslah bahwa keperawanan ( virginitas ) seorang wanita sangtlah penting dan merupakan lambang kesucian dari seorang gadis, Namun yang menjadi permasalahan yang sedikit keliru adalah, virginitas tersebut diidentikkan dengan selaput darah, yang sangat merugikan kaum hawa. Padahal keperawanan bukanlah jaminan bahagianya atau langgengnya rumah tangga. Olehnya itu, dalam masalah ini, Kepercayaan, keterbukaan dan pengertianlah yang harus dijadikan sebagai tolak ukur dalam menghargai keperawanan di dalam menciptakan dan membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah.
( Dari berbagai sumber )
Kesimpulan:
" Hai wanita, siapapun anda!!! Janganlah kau sia-siakan harkat dan martabat juga harga dirimu, diantaranya dengan menjaga virginitasmu. Karena itu merupakan kunci keharmonisan kehidupanmu di masa kini hingga masa yang akan datang..."
add or follow me at : www.twitter.com/@yufazmi_family or www.facebook.com/az familyokeazah
Kesimpulan:
" Hai wanita, siapapun anda!!! Janganlah kau sia-siakan harkat dan martabat juga harga dirimu, diantaranya dengan menjaga virginitasmu. Karena itu merupakan kunci keharmonisan kehidupanmu di masa kini hingga masa yang akan datang..."
add or follow me at : www.twitter.com/@yufazmi_family or www.facebook.com/az familyokeazah
Langganan:
Postingan (Atom)